30 Apr, 2024

Presiden Korea Selatan dengan Legowo Terima Kekalahan Pemilu

Indofakta.com, 2024-04-16 14:05:06 WIB

Bagikan:

Seuol -- Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berkomitmen untuk selalu mendengarkan suara rakyat dan memperbaiki kehidupan masyarakat yang membutuhkan dalam pernyataan publik pertamanya sejak partai konservatifnya mengalami kekalahan telak dalam pemilu parlemen minggu lalu.

Baca juga: Misil Rusia Hantam PLTN Ukraina Bagian Tengah dan Barat

"Kita harus dengan rela menerima sentimen publik yang diekspresikan melalui pemilihan umum," kata Yoon pada hari Selasa setelah pemungutan suara yang menempatkannya pada posisi yang tidak menguntungkan untuk sisa tiga tahun masa jabatannya. Ia akan menghadapi penolakan yang lebih besar terhadap agendanya yang mencakup kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap investor.

Baca juga: Pemberontak Rusia Bersumpah Hanguskan Putin dalam 'Api Revolusi' ditengah Kepanikan Kremlin

"Kami akan lebih banyak berkomunikasi dan mendengarkan opini publik dengan sikap yang lebih rendah hati dan fleksibel," ujarnya dalam sebuah rapat kabinet. Blok People Power (Partai Kekuatan Rakyat) yang konservatif meraih 108 kursi di parlemen unikameral dengan 300 kursi yang juga dikenal sebagai Majelis Nasional, sementara blok oposisi progresif yang dipimpin oleh Partai Demokratik memperbesar perwakilannya menjadi 192 kursi. Namun, oposisi tidak mencapai ambang batas 200 kursi yang dibutuhkan untuk menggagalkan hak veto dari presiden.

Yoon telah berjanji untuk merombak pemerintahannya. Perdana menteri, kepala staf dan banyak sekretaris seniornya mengajukan pengunduran diri setelah kemunduran dalam pemungutan suara. Yonhap News dan media lokal lainnya mengatakan bahwa Yoon sedang mencari penggantinya sebagai bagian dari komitmennya untuk mengubah arah setelah pemilu yang merupakan satu-satunya referendum nasional selama masa jabatannya yang hanya lima tahun.

Baca juga: Pramugara AS Didakwa Merekam Gadis Remaja di Kamar Mandi Pesawat

Yoon juga mengatakan bahwa ia akan mencoba memajukan reformasi struktural untuk tenaga kerja, pendidikan, sistem jaminan hari tua dan bidang medis karena ia ingin bekerja sama lebih erat dengan parlemen. Yoon telah menghadapi kritik sebelum pemilu karena tidak mau menempuh langkah yang kompromistis dalam kebijakan-kebijakan pokok.

Baca juga: Rotasi Bumi Melambat, Menyebabkan Hari Terasa Lebih Panjang, Kata Para Ilmuwan

Yoon mengatakan bahwa negara harus benar-benar bersiap untuk segala kemungkinan dampak terhadap keamanan Korea Selatan dan kemungkinan provokasi Korea Utara jika ketegangan di Timur Tengah meningkat. Rezim Kim Jong Un menguji coba rudal jarak menengah sekitar seminggu sebelum pemilu, meskipun tidak melakukan aktivitas militer berskala besar setelah itu.

Pemilu juga diwarnai dengan aksi walkout yang berkepanjangan oleh para dokter peserta pelatihan yang kecewa atas rencana pemerintah Yoon untuk menambah kursi di sekolah kedokteran yang mengaburkan jalannya pemilu. Jajak pendapat mengindikasikan bahwa masyarakat mulai muak dengan perselisihan tenaga kerja meskipun mereka mendukung rencana pemerintah untuk menambah lebih banyak dokter.(Why/blmrg).

Sumber:https://www.bloomberg.com/news/articles/2024-04-16/south-korean-president-yoon-humbly-accepts-electi

Bagikan:

© 2024 Copyright: Indofakta Online